Dalam sebuah hadis
shahih, Rasulullah SAW pernah ditanya oleh seorang sahabat, ''Kapankah sedekah
yang paling utama itu?'' Beliau menjawab, ''Engkau bersedekah pada waktu muda
sehat, berkeinginan untuk kaya, dan takut miskin.''
Ada semacam
kecenderungan di kalangan sebagian masyarakat untuk menangguhkan kegiatan
perjuangan hanya menjelang masa pensiun dari berbagai macam aktivitas atau
menjelang usia lanjut. Seolah-olah keberagamaan itu teraktualisasikan pada saat
energi untuk menguasai kehidupan telah hampir terkuras habis. Keterlibatan dalam
perjuangan mensyiarkan Islam hanyalah diletakkan pada usia dan tenaga sisa.
Banyak contoh dalam
realitas kehidupan, seseorang ketika memiliki jabatan, harta, maupun kedudukan,
sangat jauh dari nilai-nilai agama. Bahkan, cenderung menentang
kegiatan-kegiatan keagamaan. Namun, ketika usia menjelang senja, orang tersebut
mulai kelihatan aktif terlibat dalam kegiatan keislaman. Tentu saja hal ini
tidaklah salah, apalagi jika dibandingkan dengan sama sekali tidak sadar.
Akan tetapi, jika
memperhatikan hadis di atas, ibadah dan berjuang yang paling utama itu justru
dilakukan pada saat usia muda yang enerjik dan penuh vitalitas, ketika
keinginan untuk mendapatkan yang terbaik dan terbanyak begitu mendominasi.
Sedekah, sebagai contoh, dikeluarkan pada saat memiliki angan-angan dan
cita-cita menjadi orang kaya, serta takut miskin, sehingga segala sesuatunya
diperhitungkan dengan teliti. Demikian pula dengan tobat, yang terbaik adalah
dilakukan oleh anak muda yang relatif sedikit dosa dan kesalahannya, atau jika
melakukan kesalahan dianggap wajar oleh masyarakat.
Dalam sebuah hadis
riwayat Imam Dailami dari Umar, Rasulullah SAW bersabda, ''Tobat itu sangat
baik, akan tetapi jika dilakukan oleh anak muda jauh lebih baik ....'' Karena
itu, balasan dari Allah SWT bagi anak muda yang mengisi masa mudanya dengan
kegiatan yang bermanfaat sangat luar biasa, yaitu kelak di Padang Makhsyar akan
mendapatkan naungan-Nya pada saat tidak ada naungan selain naungan-Nya.
Anak muda ini akan
dipersamakan dengan enam golongan lainnya, seperti pemimpin yang adil, orang
yang hatinya selalu terkait dengan masjid, orang yang saling mencintai karena
Allah, orang yang suka bangun malam lalu berzikir kepada Allah mengingat segala
dosanya hingga mengalir air matanya, orang yang suka berinfak yang
disembunyikan sehingga tangan kanannya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh
tangan kirinya, dan laki-laki yang menolak diajak perbuatan zina oleh wanita
cantik dan memiliki kedudukan. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam hadis
riwayat Imam Bukhari dan Muslim.
Jika masa muda diisi dengan hal-hal
yang positif dan bermanfaat serta penuh dengan nilai-nilai perjuangan,
mudah-mudahan sepanjang hayatnya akan menjadi orang yang istiqamah dalam
kebaikan. Dan itulah makna kehidupan yang sesungguhnya bagi orang yang beriman.
Wallahu a'lam bis-shawab.